Tau apa yang
disebut nyawa kuliah pada bulan ini taruhannya. Komplit dari kejolaknya data
penelitian, sistematika penelitian yang terancam mengusik toga dengan topi tali
itu, sampai mental dan sikon badan yang teruji bulan ini. Semua faktor dipaksa
seimbang kalo ngga, taruhan nyawa empat tahun menyelam dibanjarbaru. Fuih,
peluh gelisah, degum hati yang gugup, sampai raungan bosan sama april terus
bergumam. April, segeralah berlalu.
Berawal ditanggal
muda, kami tak berhenti berharap, tapi tetap menyediakan ruang hati untuk ‘kalah’
sama keadaan, anginnya lebih kencang dari badai laporan semester 1-7 dan lebih
deras dari betapa serunya bertempur dilab buat dapat data. Sanggupkah? Sanggup.
Pertanyaan dan jawabah yang terucap dalam hati sendiri. 20 april tanggal yang
pas buat memaparkan perlakuan selama 5 bulan terakhir. Diterima, alhamdulilah. Jalan
masih panjang, revisi dan deadline ‘toga’ itu tetap menghantui. Tak perlu waktu
lama 7 hari selanjutnya menghadap dan ‘berbincang’ dengan dosen pembimbing dan
penguji sebagai gerbang terakhir yang harus dirobohkan. Terdengar berlebihan,
tapi that’s the real april J. Walau sempat meninggalkan lembaran
naskah karena asam lambung yang meningkat. Antasida, tak mempan, ranitidine
yang akhirnya menaklukan.
Alhamdulilah,
lega, itulah yang dirasakan saat menyalami para dospeng dan dospem yang baik
itu, senyum masih terpancar. Memang tak semaksimal yang diharapkan, tapi terima
kasih diberi kesempatan untuk mewujudkan impian itu beberapa saat lagi dan bisa
buat mama dan abah senyum J
fighting
Tapi maaf,
bulan ini menjadi awal runtuhnya komitmen untuk membangun kampus melalui
perkumpulan eksternal. Lebih memilih memperbaiki naskah, dan sedikit
menghiraukan kepentingan bersama untuk fokus pada permasalahan selama
penelitian. maaf. Mungkin sebagai tanda bahwa ‘kehidupan organisasi’ku telah
berakhir.
Cinta, memang
tak menyangka akan datang sekarang ini. Khayalan sebelumnya mungkin ditempat
yang lain bukan dibanjarbaru, tapi yakin saja ini adalah doa yang sebelumnya ku
ucapkan terbata didalam hati. Tuhan menjawabnya sekarang. Selamat datang kesetiaan,
krna dikecewakan itu sakit dan mencintai itu menyenangkan J sekarang tinggal dijaga, dirawat, dan
dipertahankan. Aku tau kita punya visi yang sama, dan biarkan alur waktu yang
menyelaraskan misi kita ya M.Fithri Rahmani. Percaya saja, Jodoh itu tak pernah tertukar….Bismilaah…..
-april
=jendela mukjizat untuk lebih dewasa lagi-